Beranda Produk Artikel Layanan Wifi Lokasi Tentang Kami Keranjang Masuk / Daftar

Karawang, 26 Agustus 2025 – Dunia teknologi dikejutkan oleh penemuan unik seorang inovator lokal yang berhasil menciptakan jaringan internet nirkabel tanpa mengandalkan kabel fiber optik maupun perangkat standar penyedia layanan internet. Penemuan ini disebut-sebut lahir dari eksperimen sederhana, yakni memodifikasi perangkat bekas sinyal handphone dan GPS, lalu mengombinasikannya menjadi sistem pemancar data berkecepatan tinggi.

Awal Mula Penemuan

Penemu, yang namanya masih dirahasiakan karena proses uji paten tengah berjalan, mengaku berangkat dari rasa penasaran terhadap limbah elektronik. Menurutnya, banyak perangkat komunikasi lama yang dibuang begitu saja, padahal masih menyimpan komponen penting seperti antena, modul frekuensi, dan chip pengolah sinyal.

“Awalnya hanya coba-coba menyambungkan modul GPS dengan pemancar sinyal handphone yang sudah tidak terpakai. Ternyata kombinasi itu bisa menciptakan jembatan data yang stabil, meski tanpa kabel fiber atau router standar,” ungkap sang penemu saat diwawancarai.

Bagaimana Teknologi Ini Bekerja?

Secara garis besar, sistem ini bekerja dengan mengombinasikan:

  • Antena bekas ponsel sebagai pemancar dan penerima sinyal.
  • Modul GPS untuk menjaga sinkronisasi arah dan kestabilan jalur data.
  • Komposisi rangkaian ulang (re-routing) yang memanfaatkan chip komunikasi lama untuk mengubah sinyal radio menjadi kanal internet.

Hasilnya, jaringan kecil setara hotspot Wi-Fi terbentuk, dengan jangkauan beberapa ratus meter. Kecepatan memang belum menyaingi fiber optik, namun cukup stabil untuk penggunaan harian seperti browsing, video call, hingga streaming.

Potensi Revolusioner

Jika berhasil dikembangkan lebih jauh, teknologi ini berpotensi menjadi alternatif internet murah dan ramah lingkungan, karena tidak bergantung pada infrastruktur kabel serat optik yang mahal serta memakan biaya pembangunan besar.

“Bayangkan di daerah terpencil yang belum tersentuh fiber optik. Dengan perangkat daur ulang seperti ini, masyarakat bisa mendapatkan akses internet tanpa harus menunggu jaringan besar masuk,” tambah sang penemu.

Tanggapan Para Ahli

Meski inovasi ini menuai antusiasme, beberapa pakar telekomunikasi menilai masih banyak tantangan.

  • Stabilitas sinyal – teknologi ini masih rentan terhadap gangguan cuaca dan interferensi perangkat lain.
  • Skalabilitas – jaringan yang dibuat baru bersifat lokal dan belum teruji dalam jumlah pengguna banyak.
  • Regulasi frekuensi – penggunaan sinyal radio bebas harus sesuai izin pemerintah agar tidak mengganggu layanan resmi.

Namun, para pakar sepakat bahwa penemuan ini membuka mata dunia tentang potensi besar dari teknologi daur ulang perangkat komunikasi lama.

Menuju Masa Depan Internet Tanpa Kabel

Kini sang penemu tengah menggandeng beberapa akademisi untuk melakukan riset lanjutan. Jika terbukti efektif, bukan tidak mungkin penemuan ini akan menjadi tonggak lahirnya era baru internet tanpa kabel, memanfaatkan teknologi berbasis modifikasi dan keberlanjutan.

“Internet tidak harus mahal, dan limbah elektronik bisa punya nyawa kedua. Itu visi saya,” tutup sang penemu dengan penuh keyakinan.

Bagikan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *